Ada cerita lain lagi nih, kali ini tentang raja dan dokter pribadinya. Pada mao tau? apa udah pada tau? yaudahlah gw ceritain aja yah..
Suatu hari ada seorang raja, raja ini hobi banget berburu, dan setiap kali dia berburu dia selalu ditemenin sama dokter pribadinya buat ngobain dia kalo kenapa - kenapa. Hinggal suatu saat jari telunjuknya dia itu terkena duri tajem yang ngebuat jarinya itu berdarah. Melihat jarinya terluka si raja pun bertanya sama si dokter "Dokter ini jari saya terkena duri, bagaimana ini?". Kemudian si dokter pun menjawab dengan singkat "Good, bad , who know".
Mendengar jawaban si dokter yang kesannya meledek si raja mulai merasa tidak senang. Luka itu dibiarkan begitu saja sampai akhirnya jari telunjuk si raja menjadi inveksi, bengkak dan mengeluarkan nanah/bernanah. Akhirnya si raja memutuskan untuk menemui dokternya lagi dan si raja pun berkata "Dokter ini jari saya kenapa jadi begini? sekarang kamu bersihkan jari saya" perintah raja. Si dokter pun menurut dan membersihkan luka raja, setelah di bersihkan si raja kembali bertanya "Sekarang bagaimana?". Dan dokter itu menjawab dengan ringan "Good, bad, who know". Si raja sekarang sudah semakin marah dengan dokter pribadinya itu. Luka raja semakin lama semakin parah, jarinya semakin membengkak hingga akhirnya jari raja harus diamputasi / dipotong. Raja pun memarahi si dokter pribadinya itu "Ini semua gara-gara kamu nih, jadi saya jadi buntung sekarang, saya jadi cacat. Sebagai hukumannya kamu akan saya masukkan ke penjara!" setelah puas memarahi si dokter, dokter tersebut dimasukkan ke panjara. Dan kemudia si raja kembali menjalankan hobinya itu, iya pergi berburu dengan rombongan istananya, tanpa si dokter pribadinya. Ketika sedang asik berburu iya melihat seekor kijang, dan raja pun tertarik pada si kijang itu, raja mengejar-ngejar kijang tersebut sampai ke tengah hutan, tanpa raja sadari ia sudah terpisah dari rombongannya. Raja terus mengejar kijang itu sampai masuk ke bagian hutan yang sangat dalam, dan ternyata di sana ada suku yang sedang mencari mangsa untuk dijadikan persembaha dalam acara pemujaan kepada dewanya. Raja pun diangkap oleh suku tersebut, setelah diikat, kepala suku itu memeriksa keadaan si raja. Melihat jari raja hanya ada empat, kepala suku itu memberitahukan kepada rakyatnya bahwa si raja ini tidak bisa dijadikan persembahan karena ia cacat. Akhirnya si raja di bebaskan, raja pun langsung teringat pada pada dokter pribadinya 'good, bad, who know' , raja segera berlari dengan cepat ke istana. Sesampainya di istana, raja segera menemui dokternya dan menceritakan kejadian tersebut, kemudian si raja berkata "Terimakasih dokter, kalau jari saya tidak buntung maka mungkin sekarang saya sudah mati" , namun si dokter malah berkata "Mengapa raja berterima kasih pada saya? justru seharusnya saya yang berterima kasih pada raja karena memasukkan saya ke penjara, karena kalau saya tidak masuk penjara saya akan ikut berburu dengan dokter, dan karena jari dokter buntung sedangkan jari saya utuh, maka kemungkinan yang akan dijadikan persembahan adalah saya." ucap si dokter sambil tersenyum :)
Mendengar jawaban si dokter yang kesannya meledek si raja mulai merasa tidak senang. Luka itu dibiarkan begitu saja sampai akhirnya jari telunjuk si raja menjadi inveksi, bengkak dan mengeluarkan nanah/bernanah. Akhirnya si raja memutuskan untuk menemui dokternya lagi dan si raja pun berkata "Dokter ini jari saya kenapa jadi begini? sekarang kamu bersihkan jari saya" perintah raja. Si dokter pun menurut dan membersihkan luka raja, setelah di bersihkan si raja kembali bertanya "Sekarang bagaimana?". Dan dokter itu menjawab dengan ringan "Good, bad, who know". Si raja sekarang sudah semakin marah dengan dokter pribadinya itu. Luka raja semakin lama semakin parah, jarinya semakin membengkak hingga akhirnya jari raja harus diamputasi / dipotong. Raja pun memarahi si dokter pribadinya itu "Ini semua gara-gara kamu nih, jadi saya jadi buntung sekarang, saya jadi cacat. Sebagai hukumannya kamu akan saya masukkan ke penjara!" setelah puas memarahi si dokter, dokter tersebut dimasukkan ke panjara. Dan kemudia si raja kembali menjalankan hobinya itu, iya pergi berburu dengan rombongan istananya, tanpa si dokter pribadinya. Ketika sedang asik berburu iya melihat seekor kijang, dan raja pun tertarik pada si kijang itu, raja mengejar-ngejar kijang tersebut sampai ke tengah hutan, tanpa raja sadari ia sudah terpisah dari rombongannya. Raja terus mengejar kijang itu sampai masuk ke bagian hutan yang sangat dalam, dan ternyata di sana ada suku yang sedang mencari mangsa untuk dijadikan persembaha dalam acara pemujaan kepada dewanya. Raja pun diangkap oleh suku tersebut, setelah diikat, kepala suku itu memeriksa keadaan si raja. Melihat jari raja hanya ada empat, kepala suku itu memberitahukan kepada rakyatnya bahwa si raja ini tidak bisa dijadikan persembahan karena ia cacat. Akhirnya si raja di bebaskan, raja pun langsung teringat pada pada dokter pribadinya 'good, bad, who know' , raja segera berlari dengan cepat ke istana. Sesampainya di istana, raja segera menemui dokternya dan menceritakan kejadian tersebut, kemudian si raja berkata "Terimakasih dokter, kalau jari saya tidak buntung maka mungkin sekarang saya sudah mati" , namun si dokter malah berkata "Mengapa raja berterima kasih pada saya? justru seharusnya saya yang berterima kasih pada raja karena memasukkan saya ke penjara, karena kalau saya tidak masuk penjara saya akan ikut berburu dengan dokter, dan karena jari dokter buntung sedangkan jari saya utuh, maka kemungkinan yang akan dijadikan persembahan adalah saya." ucap si dokter sambil tersenyum :)
Jadi maksud dari cerita ini, kita ngga akan pernah tau apa yang akan terjadi dalam hidup kita ini baik atau buruk. Tapi yang pasti dari setiap kejadian yang kita alami pasti ada hikmah dan maknanya. SEKIAN .
0 comments:
Post a Comment